Kamis, 14 April 2011

MASJID PADA BAGIAN ATAS (ATAP) BANGUNAN PUSAT PERBELANJAAN

Indonesia merupakan negara di Asia Tenggara yang dilintasi garis khatulistiwa, berada di anatara Benua Asia dan benua Australia, serta antara Samudra Pasifik dan Samudra Hindia. Indonesia disebut negara kepulauan karena terdiri dari ±17.508 pulau, atau sering juga disebut Nusantara (Kepulauan Antara), dengan suku, ras, budaya, agama, dan kepercayaan yang berbeda-beda. Penduduk Indonesia merupakan yang terbesar keempat di dunia, dan merupakan negara dengan mayoritas besar penduduknya beragama Islam, atau kaum Muslimin, namun secara resmi bukan merupakan negara Islam, karena bentuk pemerintahan Indonesia adalah republik.

Dengan mayoritas penduduk yang beragama muslim, maka pembangunan sarana ibadah di berbagai wilayah di Indonesia juga disesuaikan dengan banyaknya jumlah penduduk di suatu wilayah/daerah dan kebutuhan akan fasilitas tempat ibadah ynag nyaman dan memadai. Khususnya di Kota Jakarta, yang merupakan ibukota negara Indonesia, pembangunan yang sangan pesat dari segi pemerintahan, perekonomian, perdagangan, pendidikan, dan sebagainya, menjadikan kota ini kota yang menarik banyak masyarakat dari luar daerah untuk tinggal dan bekerja di dalamnya, sehingga jumlah penduudk di kota ini menjadi semakin bertambah banyak setiap tahunnya.

Dengan pertambahan penduduk yang terus meningkat, maka keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidup semakin bertambah. Dari kebutuhan primer, yaitu makanan/minuman, pakaian, dan perumahan/tempat tinggal ; Kebutuhan sekunder; sampai kebutuhan tersier; dan kebutuhan tambahan lainnya; mendorong pembangunan-pembangunan baru di kota Jakarta dengan sangat pesat. Dari penggunaan lahan luas hingga lahan terbatas, dari jenis bangunan jasa, pendidikan, perkantoran, perumahan, komersial, perdagangan, sampai bangunan tempat ibadah.

Khususnya untuk bangunan tempat beribadah, seperti Masjid, Vihara, Kelenteng, Candi, dan sebagainya, diperlukan tempat yang cukup untuk menampung jemaahnya, tenang, bersih dan nyaman. Bangunan tempat beribadah diperlukan, karena manusia tidak hanya membutuhkan intensitas hubungan sosial kemasyarakatan melalui kegiatannya sehari-hari yang bertemu di sekolah, kantor, jalan, lingkungan tempat tinggal dan sebagainya, namun tidak bisa dipungkiri bahwa manusia juga membutuhkan sarana/tempat agar kegiatan untuk berhubungan dengan Tuhannya, secara spiritual/keagamaannya dapat juga dijalankan secara seimbang ditengah kegiatan dan rutinitasnya sehari-hari.

Oleh karena kegiatan yang berhubungan dengan kebutuhan hidup sosial kemasyarakatan dan kebutuhan hidup untuk berhubungan dengan spiritual dan keagamaan diharapkan dapat seiring sejalan, maka bangunan-bangunan dengan fungsi publik di ibukota banyak yang menyediakan tempat beribadah, khususnya bagi umat muslim, yang merupakan agama mayoritas penduduk Indonesia. Di beberapa tempat yang memberikan penawaran jasa dan perdagangan, seperti pusat-pusat perbelanjaan dengan bentuk bangunan bertingkat banyak yang tersebar di wilayah kota Jakarta, menyediakan tempat ibadah umat muslim, yaitu tempat sholat, sebagian besar berupa tempat sholat seadanya, seperti di sudut bangunna, di basement, di area parkir, di salah satu toko yang todak terpakai, dan lain sebagainya. Sudah dapat dipastikan bahwa kenyamanan dan kebersihan tempat sangat mengkhawatirkan, namun karena kebutuhan untuk melaksanakan ibadah yang sangat mendesak, sehingga tempat-tempat yang telah disediakan itu digunakan pengunjung, pegawai, dan pengelola bangunan untuk melaksanakan ibadahnya, tentunya dengan rasa tidak nyaman yang cukup tinggi.

Namun dapat diperhatikan, dalam 10 tahun terakhir, berkembangnya pembangunan di ibukota yang semakin pesat ternyata memiliki pengaruh yang positif juga terhadap keberlangsungan penyediaan sarana melaksanakan ibadah, kaum muslimin khususnya. Karena, beberapa bangunan dengan fungsi perkantoran, pendidikan, perdagangan, jasa dan komersial, yang memiliki kecenderungan orang di dalamnya menghabiskan waktu berjam-jam, menyediakan tempat untuk beribadah, yang nyaman, bersih, dikelola dengan rapi dan baik, sehingga pelaksanaan ibadah di dalamnya dapat berjalan baik dan memberikan kenyamanan bagi penggunanya.

Beberapa Masjid yang terletak di bangunan pusat perbelanjaan khususnya di bagian paling atas/atap, di Jakarta, di antaranya:

MASJID NURUL IMAN BLOK M SQUARE, JAKARTA SELATAN

Lokasi Blok M Square berada di Jl. Melawai V, Jakarta Selatan 12160. Website : www.blokm-square.co.id .Telpon : +62 21 727 80271. Fax.: +62 21 727 87877.

Batasan – batasan lokasi antara lain :

Timur : Pasaraya Grande Blok M, Jl.Sultan Iskandarsyah.

Selatan : Pertokoan (Ruko), Jl.Melawai.

Barat : Jl.Melawai 1, Gateway (pintu masuk), Pertokoan (Ruko)

Utara : Terminal Blok M, Jl.Sultan Hasanudin



Masjid Nurul Iman Blok M Square terletak di atas bangunan mall Blok M square, lantai 7, tingkatan ke 10 bangunan. Kepemilikan masjid adalah PD.Pasar Jaya yang saat ini fungsinya digunakan sebagai fasilitas sosial dan umum guna kepentingan bersama seluruh warga yang ada di wilayah kebayoran baru.

Masjid Nurul Iman Blok M Square terletak di bagian paling atas bangunan pusat perbelanjaan Blok M square, tepatnya pada lantai 7, tingkatan ke 10 bangunan. Selain diperuntukkan bagi pengunjung, pengelola, dan pegaai atau karyawan Tokodi dalam Blok M Square, namun penduduk sekitar dan pedagang di dalam maupun di sekitar Blok M Square dapat juga menggunakan Masjid ini, karena Masjid ini dibuka 24 jam.

Masjid Nurul Iman di Blok M Square ini memiliki luasan ±3000m2. Dengan daya tampung ±3000 orang. Ruangan-ruangan yang ada dan disediakan di dalam maupun di lingkungan masjid, antara lain: Ruang Shalat, Ruang Serbaguna, Kantor Sekeretariat, Ruang Majelis Taqlim/Pengajian, Ruang Kegiatan Remaja Masjid, Ruang Perpustakaan, Ruang Marbot, Ruang Persiapan, Gudang, Tempat wudhu dan KM/WC Pria dan Wanita yang terpisah, untuk pria di area Selatan-Barat Daya bangunan, sedangkan wanita di area Utara-Timur Laut bangunan Masjid, Ruang Imam, Ruang Ustadz, Ruang Audio, Area penyimpanan dan penitipan sepatu dan barang jamaah, dan tentunya tempat parkir. Nemun beberapa ruangan tersebut masih dalam tahap renovasi dan perbaikan, sehingga beberapa kegiatan masih menggunakan ruang bersama, misalnya untuk kegiatan Pendidikan Bahasa arab setiab sabtu Pukul 09.30 WIB, meggunakan area Masjid, Pengajian setelah Ashar, dan sebagainya.












MASJID JAMI’ AS SINAH PASAR GROSIR CILILITAN, JAKARTA TIMUR

Pusat Gorsir Cililitan (PGC) merupakan pasar grosir dengan bangunan bertingkat tinggi yang terletak di wilayah jakarta Timur. Selain memberi kenyamanan dalam berbelanja PGC dan pengelolanya juga ingin memberikan kenyamanan dalam beribadah bagi penjual dan pengunjung Pusat Grosir Cililitan ini. Untuk menjawab keluhan masyarakat akan minimnya sarana ibadah di mal-mal dan pertokoan yang ada di berbagai wilayah, khususnya Jakarta. Umumnya, sarana ibadah yang tersedia tidak layak dan sangat minim kondisinya dan letaknya pun di basement ataupun tempat parkir. Oleh sebab itu,di puncak gedung ini dibangun sebuah masjid yang mampu menjadi oase rohani.

Oleh pengelolanya masjid ini diberi nama Masjid As Sinah, yaitu nama ibunda Komisaris Utama PGC, Drs.H.Edy Suripman. Letak Masjid ini berada di puncak gedung atau tepatnya di lantai 7. Untuk menuju ke sana, disediakan lift dan eskalator di bagian kiri dan kanan Masjid dan dari PGC gedung 2.

Masjid yang luasnya ± 20x20 m ini diresmikan oleh wakil presiden Hamzah Haz pada tanggal 30 April 2004 berbarengan dengan pembukaan PGC oleh Gubernur Jakarta Sutiyoso.

Keberadaan Masjid ini merupkan bagian dari PGC yang tujuannya memebrikan pelayanan shalat fardhu bagi pengunjung dan karyawan PGC.

Sarana yang dipenuhi oleh Masjid As Sinah antaranya adalah tersedianya ruangan untuk sholat yang luas. Jamaah yang ditampung Masjid ini dapat mencapai 1000 jamaah. Bila saat sholat Dzuhur, Ashar dan Maghrib jamaah bisa mencapai 3-4 kloter.

Dari segi pencahayaan masjid ini cukup baik karena berada di bagian atas gedung. Untuk tempat wudhu, masjid ini menyediakan tempat terpisah anatara pria dan wanita. Bahkan untuk kamar kecil disediakan petugas khusus untuk menjaga kebersihan.

Di bagian belakang Masjid, di antara ruang wudhu pria dan wanita disediakan rak untuk penyimpanan sepatu dan disediakan mukenah bagi pengunjung yang tidak membawanya.

Kenyamanan dalam beribadah ini merupakan upaya pengelola PGC dalam memberikan fasilitas ibadah kepada pengunjung dan karyawan PGC.

Masjid As Sinah mampu memberikan oase kesegaran di pusat pertokoan.Berbagai penceramah sholat Jumat didatangkan untuk memberikan penyegaran rohani. Bahkan ulama-ulama ternama turut memberikan support dan dukungan atas aktifitas keagamaan yang digelar oleh pengurus masjid. Diantaranya, KH.Syafi’i Hazami, KH.Abdurahman Nawi, Habib Abdurahman Al Habsy, dan Habib Husein. Merke turut memberikan dukungan atas aktifitas keagamaan yang digelar oleh pengurus masjid. Bahkan untuk sholat Jumat dihadirkan pencermah-penceramah yang disukai dan disenangi umat.

Setidaknya keberadaan Masjid As-Sinah di puast perbelanjaan dapat dijadikan contoh oleh para pengelola mal dan pertokoan lainnya. Selain memberikan fasilitas dan ruang ibadah yang layak dan memadai, masjid ini juga sarat akan berbagai kegiatan keagamaan. Kegiatan ini terbuka untuk pengunjung dan karyawan. Tujuannya jelas memberikan kesegaran dan kesejukan rohani.

Lokasi masjid yang berada di bagian paling atas bangunan, ternyata tidak sendiri, tetapi ada fasilitas-fasilitas lain dan fungsi bangunan lain di sekitarnya, namun tidak berhubungan dengan kegiatan jual-beli di bagian bawahnya. Sarana dan prasarana yang tersedia antara lain:

Lift dan eskalator : bagian kiri dan kanan masjid

PGC 2 à 3 Lift dan 2 eskalator

Lift barang à 2 (pagi à 08.00)

Kantin Murah

Kantor Cleaning service

Kantor Sun Parking

Kantor SAMSAT

Kantor Engineering

Gudang Masjid












MASJID PASAR BLOK A TANAH ABANG, JAKARTA PUSAT

Masjid Blok A Tanah Abang berdiri pada akhir tahun 2005. Setelah terjadinya renovasi besar-besaran yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta Bapak Sutiyoso terhadap Pasar Tanah Abang dengan menggandeng pengembang PT.Priamanaya maka terbentuklah sebuah pasar yang dikonsep bergaya Modern, Lux dan Nyaman. Pasar yang berbeda dari yang sebelumnya dengan dilengkapi penunjang-penunjang yang lengkap seperti AC, Lift, Eskalator, dan keamanan 24 jam. Dan tentunya juga Masjid yang megah, nyaman dan bersih. Proses pembangunan Pasar Tanah Abang Blok A lengkap dengan masjid megahnya itu memakan waktu satu setengah tahun lebih. Dana keseluruhan yang dibutuhkan untuk pembangunan keseluruhan adalah 770 milyar. Oleh PEMDA DKI Jakarta, bangunan tersebut diharapkan sebagai icon ibukota.

Para pedagang yang berada di basement pun tidak perlu khawatir akan ketinggalan shalat berjamaah. Sebab kumandang adzan akan senantiasa berseru kepada mereka untuk menunaikan shalat di rumah Allah ini melalui pengeras suara yang tersedia dari lantai dasar hingga puncak.

Konsep pendirian Masjid Blok A Tanah Abang dimaksudkan untuk memberikan tempat ibadah yang nyaman dan tenang bagi pengunjung dan pelaku niaga di Pasar Blok A Tanah Abang. Ini ide dari Bapak Djan Faridz sebagai pemilik gedung Blok A Tanah Abang. Bahkan konsep dan gaya arsitektur masjid ini pun beliau yang memilihkan.

Masjid yang diberi nama sesuai dengan nama tempat perniagaan ini memiliki nilai-nilai arsitektur yang sangat indah. Gaya eropa ala Alhambra di Cordoba, Spanyol, begitu kental mewarnai bangunan masjid ini. Ia dipadukan dengan gaya Islam klasik yang bersentuhan dengan budaya dari Dinasti Umayyah saat mendirikan Mosqueta Grande Cordoba atau Alhambra itu. Pilar-pilar hingga dinding-dinding dipadati dengan aneka gaya bangunan dan ukiran terindah dari abad ke-16 Masehi itu. Saat menapaki masjid Blok A Tanah Abang pertama kali, pandangan mata langsung tertuju pada lorong-lorong masjid yang dilengkapi tembok dengan pilar berukir warna putih dan merah. Hal ini mengingatkan pada istana Alhambra di Cordoba. Ornamen kaca serta kaligrafi hasil sentuhan arsitektur asal Maroko terlihat sangat indah dan menawan. Dan di dalamnya terdapat perpaduan warna tembok dan hamparan karpet (permadani) di atas lantainya semakin memperindah ruangan masjid yang hanya membutuhkan waktu enam bulan untuk berdiri ini. Menyaksikan sekaligus menikmati ruangan dan aneka kaligrafi di dinding masjid membuat hawa sejuk langsung menyelimuti setiap hati para jamaah atau pun pengunjung masjid. Bukan saja karena ruangannya yang full AC, di setiap sudutnya, tetapi asma Allah selalu berkumandang dengan lantunan irama yang syahdu.

Masjid Blok A Tanah Abang ini hanya beroperasi saat Dzuhur, Ashar dan Maghrib. Hal ini disebabkan pada saat itulah, banyak pedagang Muslim di Pasar Tanah Abang yang melakukan perniagaa.

Letak

Masjid Blok A Tanah Abang terletak di Kelurahan Tanah Abang, Kecamatan Tanah Abang, Wilayah Tanah Abang. Letak Masjid ini sangat strategis, berada di persimpangan jalan antara Jl.KH.Mas Mansyur dari sebelah selatan dan utara, sedangkan dari sebelah timur yang berhadapan dengan Jl.KH.Fachrudin yang masih dalam wilayah Tanah Abang, Jakrta Pusat.

Masjid Blok A Tanah Abang berada di puncak gedung, yaitu pada lantai 14 Pasar blok A Tanah Abnag (Penthouse gedung), tepatnya di sebelah timur dari ruang vital (mesin) gedung blok A, sedangkan gedung blok A sendiri terletak di Jalan K.H.Fachruddin No.1, Jkarta Pusat. Telp.021-23572006, Fax. 235714141. Nama Blok A digunakan untuk membedakan dari gedung-gedung yang lain.













Tidak ada komentar:

Posting Komentar