Kamis, 14 April 2011

KRITERIA KONSERVASI

# TUGAS KONSERVASI ARSITEKTUR

Buat tulisan tentang kriteria konservasi berikut contohnya? kriteria tersebut adalah : estetika, kejamakan, kelangkaan, keistimewaan, peranan sejarah, memperkuat kawasan!


ESTETIKA (nomina/kata benda/noun) : (1)Cabang filsafat yang menelaah dan membahas tentang seni dan keindahan serta tanggapan manusia terhadapnya; (2)kepekaan terhadap seni dan keindahan

Menurut J.Catanese(1979), Estetika sangat berkaitan dengan nilai estetis dan arsitektural, meliputi bentuk, gaya, struktur, tata ruang dan ornamental. Bangunan atau bagian kota mewakili prestasi khusus atau gaya-gaya sejarah tertentu. Kerangka pertimbangan dari penetapan estetis merupakan keputusan sulit, untuk membuktikan suatu bangunan penting yang akan dikonservasi.

KEJAMAKAN

Jamak (adjektiva/kelas katabyang menjelaskan nomina/kata benda atau pronomiona/kata ganti/tunjuk/tanya) : Lazim, tidak aneh, lumrah, wajar; bentuk kata yang menyatakan lebih dari satu atau banyak; penggabungan (tentang shalat)

Kejamakan (nomina/kata benda/noun) : hal yang lazim, lumrah, biasa; bukan hal yang istimewa

Menurut J.Catanese(1979), Objek yang akan dilestarikan karena mewakili dari kelas dan jenis khusus, tipikal yang cukup berperan. Tolak ukur kejamakan ditentukan pada bentuk suatu ragam atau jenis khusus yang spesifik.

KELANGKAAN (searcity)

Langka (adjektiva/kelas katabyang menjelaskan nomina/kata benda atau pronomiona/kata ganti/tunjuk/tanya) : Jarang di dapat; Jarang ditemukan; Jarang terjadi

Kelangkaan (nomina/kata benda/noun) : Perihal langka

Menurut J.Catanese(1979), Kelangkaan suatu jenis karya yang mewakili sisa dari warisan peninggalan terakhir dari gaya yang mewakili jamannya, tidak dimiliki daerah lain.

KEISTIMEWAAN

Istimewa (adjektiva/kelas katabyang menjelaskan nomina/kata benda atau pronomiona/kata ganti/tunjuk/tanya) : (1)Khas; Khusus; (2)Lain daripada yang lain;luar biasa; (3)Terutama;lebih-lebih

Keistimewaan (nomina/kata benda/noun) : sifat-sifat istimewa

Menurut J.Catanese(1979), Keluarbiasaan (superlative) adalah salah satu kritria yang digunakan dalam menetapkan objek konservasi yang perlu dilestarikan. Suatu objek konservasi yang memiliki bentuk yang paling menonjol, tinggi dan besar. Keistimewaan memberi tanda atau ciri suatu kawasan.

PERANANAN SEJARAH

Kriteria konservasi ini bermaksud menjelaskan bahwa bangunan atau kawasan yang dikonservasi tersebut tentunya memiliki nilai sejarah yang seharusnya tetap dijaga, dipertahankan, dan dikembangkan sesuai fungsi dan keadaan aslinya, tanpa perubahan besar apalagi sampai menghilangkan nilai historis di dalamnya. Sebaliknya nilai historis dan kultural di dalamnya harus dikeluarkan/ditonjolkan/ditunjukkan sehingga nilai yang terkandung di dalamnya muncul dan menarik untuk menambah penegtahuan sebagai bukti sejarah.

Lingkungan sejarah (historical role) menurut J.Catanese(1979), Lingkungan kota atau bangunan yang memiliki nilai historis, suatu peristiwa yang mencatat peran ikatan simbolis suatu rangkaian sejarah masa lalu dan perkembangan suatu kota untuk dilestarikan dan dikembangkan.

MEMPERKUAT KAWASAN

Menurut J.Catanese(1979), Kehadiran suatu objek, atau kehadiran suatu karya akan mempengaruhi kawasan-kawasan sekitar dan bermakna untuk meningkatkan kualitas dan citra lingkungan.

Contoh:

KOTA TUA JAKARTA (Batavia Lama /Oud Batavia)







VATIKAN ROMA





Sumber :

Kamus Besar Bahasa indonesia.Edisi kedua.199.

Teori Perancangan. ITB. 1991.

http://www.pasarkreasi.com/dirmember/00001/hansbanjar/content/content-732-20081009-6-32-75/large/kota-tua- http://www.primaironline.com/images_content/20090609Kota%2520Tua.jpg
www.eramuslim.com/fckfiles/image/asia/vatikan.jpg
http://www.touristrail.ru/wp-content/uploads/2010/07/touristskiv/Rom_vatikan_1.jpg http://maulanusantara.files.wordpress.com/2008/03/basilica.gif

Tidak ada komentar:

Posting Komentar